Surabaya (Berita Kampus) – Orasi ilmiah yang benar-benar berbeda, tidak sembarangan tokoh yang memberikannya, beliau mantan Menteri Sosial Republik Indonesia. Dr (HC) Ir Tri Rismaharini MT meminta para wisudawan untuk sanggup merubah nasib dirinya, keluarga dan wilayahnya. Paparan orasi ilmiahnya bercerita banyak tentang wajah Indonesia, berkisah tentang orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik, namun semangat yang luar biasa. Mahasiswa yang lulus dan di wisuda pada tanggal 28-29 September 2024 berkali-kali diminta berjanji untuk bisa melakukan perubahan, tidak ada yang tidak mungkin, bahkan Ibu Risma berpesan bahwa manusia dilahirkan di tempat itu, Tuhan sudah pasti menyediakan rejeki yang bisa digali dan diolah dari wilayah tersebut.

Kampus yang sarat prestasi. Selama tahun 2024 banyak catatan yang diraihnya. Peringkat 60 besar Perguruan Tinggi se-Indonesia versi Webometrics untuk kampus Negeri dan Swasta. Selain itu, Kampus Adi Buana melalui Klinik Utama Usada Buana mendapatkan penghargaan dari BPJS Kesehatan sebagai Peringkat kedua kategori Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut berkomitmen dalam pelayanan Kesehatan Program JKN Tingkat Nasional Tahun 2024 kategori Klinik Utama. Kampus Adi Buana mendapatkan penghargaan Entrepreneurial Marketing Campus Award Jawa Timur 2024 dari MarkPlus Institute. Penghargaan tersebut diterima Universitas PGRI Adi Buana Surabaya pada gelaran Indonesia Marketing Festival (IMF) yang berlangsung di Hotel The Westine Surabaya. Menteri Sosial juga mengapresiasi perubahan kampus Semangat PAGI, hingga hari ini yang terus berbenah dalam perbaikan fasilitas.

“Selamat Adi Buana yang sudah berprestasi, seluruh sivitas akademika harus terus menerus membuat perbaikan. tidak ada yang tidak mungkin dan ini dibuktikan oleh kampus ini” terang Ibu Risma.

Rektor Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Prof Dr Hartono MSi mengungkapkan, universitas terus melakukan berbagai upaya dan formulasi untuk menyiapkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing. Para wisudawan dibekali kompetensi sesuai bidang keilmuan. Universitas sudah menyiapkan instrumennya dalam bentuk Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI).

"Semua wisudawan harus menguasai kompetensi dan berkarakter PAGI. Unsur pertama adalah kejujuran, amanah, cerdas, dan disiplin. Serta yang tidak kalah penting harus membangun jejaring positif dengan siapapun," terang Hartono.

Selain itu, kini pihaknya juga turut mengembangkan pembelajaran di kampus Adi Buana seperti membangun smart classroom dan akan segera membuka Prodi S3 Pendidikan. Apalagi di era digital seperti saat ini, harus melek teknologi dalam setiap kuliah yang dilaksanakan.

Menariknya lagi pada wisuda hari kedua, Program Studi Bimbingan Konseling telah meluluskan sarjana paling tua untuk Program Sarjana. Ibu Tri Prasetiyowati SPd saat dipindahkan kuncir toganya beliau tepat berusia 70 tahun. Saat diwawancarai berkaitan dengan motivasi belajarnya, beliau menjawab dengan sangat sederhana dan menyentuh, bahwa beliau ingin bisa mendidik cucunya dengan metode yang disukai generasi GenZi. Tentu pilihan terbaiknya ada pada Adi Buana.