Surabaya – Tradisi serta bentuk konsistensi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya (UNIPA Surabaya) dalam memperingati Hari Pahlawan Nasional, dengan upacara ala pejuang serta menampilkan drama perlawanan anak bangsa terhadap penjajahan tempo dulu. Sangat ikonik, Ketika sebuah replika mobil belanda, dengan banyak bekas kerusakan dan bertuliskan “Iki Suroboyo” seakan bercerita bahwa jangan coba-coba mengintimidasi, ini merupakan kotanya arek-arek yang penuh keberanian. Itulah aktivitas seluruh civitas academica yang tepat pada tanggal 10 Nopember 2023, memperingati Hari Pahlawan Nasional.

Tentunya ini merupakan aktivitas rutinan setiap tahun. Namun penampilan dari para peserta upacara, kian kesini kian menarik. Bahkan para peserta yang biasanya mendapatkan juara dalam penampilan terbaik, akan terus berusaha mempertahankan gelarnya. Tahun inipun kategori pakaian unik, penampilan mirip pejuang dan peserta terheboh mendapatkan parcel dari rektor dan ketua PPLP PT PGRI Surabaya, hadiah ini adalah kebanggaan bagi para pemenangnya.

Hari Pahlawan ke-78 ini, diperingati dengan mengusung tema Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan. “Tema ini diangkat melalui renungan yang mendalam untuk menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata. Mengingat kita merupakan pasar yang besar dan dikaruniai begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral” ungkap rektor Dr Hartono MSi, saat memberikan amanat pada upacara tersebut, yang mengutip amanat Menteri Sosial Republik Indonesia tahun 2023.

Pedoman upacara kali ini, memang seluruhnya menggunakan aturan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, yang salah satu ciri khasnya ada pembacaan pesan-pesan para pahlawan. Kesemuanya dari petugas upacara diserahkan mahasiswa, hal ini sesuai harapan rektor, bahwa saat upacara diharapkan momennya anak muda, sehingga sangat tepat jika Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terlibat semuanya. “Memberikan kepada anak muda, sekaligus mengamalkan karakter Semangat PAGI (Peduli-Amanah-Gigih-Inovatif) dalam setiap aktivitas apapun, seperti saat inipun upacara Hari Pahlawan Nasional tahun 2023” imbuh Pak Hartono.

Aksi teatrikal dari beberapa UKM, yang menggambarkan saat ultimatum oleh sekutu pada masyarakat Surabaya, serta perintah tokoh agama untuk mempertahankan kemerdekaan yang diiringi pekikan khas dari Bung Tomo, menjadikan suasana 78 tahun lalu benar-benar nyata di depan mata. Ketua PPLP PT PGRI Surabaya, Drs H Sutijono MM menyampaikan ungkapan bahwa peristiwa hari pahlawan merupakan kenangan yang harus dijiwai oleh generasi muda, hal ini akan berimbas pada kegigihan mahasiswa di Universitas ini, tentunya setiap tahun akan selalu seperti di charge daya ingat dan memori mahasiswa, dengan upacara 10 Nopember secara rutin, itulah warisan semangat pahlawan yang harus kita jaga selalu. (*)