Surabaya – Hari pertama arus balik yang disarankan oleh Pemerintah yaitu Senin (9/5), dimanfaatkan Universitas PGRI Adi Buana untuk acara Halal Bi Halal. Menghadirkan penceramah dari Pondok Pesantren Tafsir Hadits Shohihuddin 2, Prapen Surabaya yaitu Ustadz Achmad Ainul Yaqin, LC., M.Ag. Acara yang berlangsung sejak pukul 09.00 WIB berjalan dengan khidmad.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua PPLP PT PGRI Surabaya, seraya menyampaikan Yel-Yel Semangat PAGI, beliau mengingatkan kita tentang Visi-Misi Universitas, program-program universitas, agenda-agenda telah menunggu seperti Dies Natalis ke-51 tahun, pengembangan SDM untuk selalu meneguhkan MMS (Mutu, Martabat, Sejahtera) maka kita wajib berkolaborasi. “Seperti yang dinyanyikan mbak Iut tadi, bahwa kita tidak boleh lelah untuk berjuang, karena lembaga kita adalah swasta maka semangatnya adalah perjuangan” jelas Bapak Sutijono.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, tradisi di Universitas PGRI Adi Buana setelah Hari Raya Idul Fitri adalah halal bi halal, demikian pula dengan Hari Raya Idul Fitri 1 syawal 1443 hijriyah, namun suasana kali ini sungguh berbeda, yaitu nuansa yang begitu penuh harapan penuh semangat PAGI, kali ini kampus melaksanakan acara halal bi halal dengan luring, melalui plat form dengan tema : Mengembangkan sikap kebersamaan dalam kebinekaan di hari yang Fitri. “Suatu peristiwa kegembiraan kita dapat menyapa, yang biasanya kita melakukan penuh argumentatif penuh kegalauan luring atau daring, kali ini kita mantap memutuskan luring, kita kuatkan kembali sikap kebersamaan dalam membangun Adi Buana lagi setelah Covid 19 ini” terang Rektor Dr. M. Subandowo, MS
Rektor juga membahas tentang makna pentingnya Halal Bi Halal, bahwa keberadaan zoom, amazon, online shop telah memberikan kenyamanan bagi manusia. “Technology isn’t a life, spend time with people not with devices” imbuh Bapak Subandowo.
Bahwa tehnologi bukanlah kehidupan, pentingnya meluangkan waktu bersama manusia, bukan dengan perangkat canggih. Luangkan waktu untuk keluarga untuk suatu persahabatan atau saudara, karena manusia sanat perlu menjumpai rekan-rekan di sekitarnya, maka momentum halal bi halal ajang kita untuk bersilaturahmi.
Pesan Ustadz Achmad Ainul Yaqin, bahwa muslim yang bertaqwa harus memiliki tiga ke-sholehan. Sholeh secara Spiritual. Sholeh secara sosial, dan sholeh secara professional. “Profesionalime menurut pandangan Islam dicirikan oleh tiga hal, yakni (1) Kafa`ah, yaitu adanya keahlian dan kecakapan dalam bidang pekerjaan yang dilakukan; (2) Himmatul ‘amal, yakni memiliki semangat atau etos kerja yang tinggi; dan (3) Amanah, yakni terpercaya dan bertanggungjawab dalam menjalankan berbagai tugas dan kewajibannya serta tidak berkhianat terhadap jabatan yang didudukinya, untuk mewujudkan pekerja muslim yang profesional, terutama pendidik dan dosen” terang Ustadz Ainul Yaqin. (*)