BERI PELATIHAN: dari kiri ke kanan Aristha Purwanthari Sawitri, SE., MA,Martha Suhardiya, M.Si dan Purity Sabila Ajiningrum, S.Si., M.Si dosen Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) saat memberi pelatihan kepada warga desa Seketi.
Surabaya- Banyaknya peternak sapi di Desa Seketi, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo mendorong Aristha Purwanthari Sawitri, SE., MA, Purity Sabila Ajiningrum, S.Si., M.Si, dan Martha Suhardiya, M.Si dosen Universitas PGRI Adi Buana (Unipa) Surabaya melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Dengan mengusung judul "Peningkatan Ekonomi Peternak Sapi Perah dan Masyarakat Desa Melalui Diversifikasi Produk Olahan Dengan Bahan Baku Susu di Desa Seketeti, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur" mereka berinisiatif memberikan pelatihan bagaimana cara mengolah susu menjadi produk yang memiliki nilai tambah.
"Sebelumnya, masyarakat di sini menjual susu murni dengan harga yang sangat rendah sekitar lima ribu perliter ke KUD (Koperasi Unit Desa) atau ke penjual di pinggiran jalan,"ungkap Aristha.
PAMER PRODUK: Aristha (dua dari kanan) bersama ibu-ibu desa Seketi memamerkan produk olahan susu menjadi yoguhurt
Aristha selaku ketua tim mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristek Dikti) atas pendanaan untuk program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun anggaran 2018. Program yang didanai oleh Kemenristekdikti ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat dan para peternak, mereka sangat antusias mengikuti setiap pelatihan yang kami berikan terlebih mengolah susu menjadi yoghurt baru pertama kali dilakukan di desa itu. "Selain diolah menjadi yoghurt kami juga mengajarkan mengolah susu menjadi kerupuk,"kata perempuan berhijab tersebut usai memberi pelatihan.
"Untuk mengoptimalkan pengabdian ini, kami tidak hanya memberi pelatihan cara mengolah susu tetapi juga cara pemasarannya baik melalui konvensional maupun melalui online hingga mengurus administrasi atau keuangannya dan kami melakukan pendampingan selama program berlangsung untuk mengetahui kendala yang dialami oleh mitra,"kata Arista.
Aristha menambahkan, dengan mengolah susu menjadi produk yoghurt yang memang saat ini diminati masyarakat di perkotaan atau pelosok desa sebagai minuman sehat, alami, dan sangat bagus untuk pencernaan diharapkan akan meningkatkan penghasilan masyarakat di desa Seketi sehingga mereka akan mandiri dalam hal ekonomi.
Menurut Arista selama pengabdian berlangsung tidak ada kendala yang berarti hanya di awal kami harus mengenalkan produk yoghurt kepada para peternak atau masyarakat desa karena kesadaran masyarakat yang masih cukup rendah mengenai manfaat yang dapat diperoleh dari susu khususnya manfaat dari yoghurt.