Surabaya (Berita Kampus) – Bertajuk “Bincang Santai” antara KAGAMA yang merupakan Keluarga Alumni Gajah Mada dan IKA Adi Buana, juga merupakan Ikatan Keluarga Alumni Adi Buana. Bapak H Ganjar Pranowo SH MIP yang merupakan Ketua Umum KAGAMA memberikan pujian terhadap Universitas Adi Buana atas kondisi kampus yang sangat sejuk dan memiliki Mini Zoo. Gubernur Jawa tengah dua periode ini, mengajak diskusi tentang kesetaraan rakyat untuk memperoleh keadilan, baik dalam pendidikan maupun dalam pekerjaan tanpa memandang fisik. Tema bincang santai ini muncul ketika mahasiswa yang dari Indonesia Timur banyak yang bertanya, serta salah satu mahasiswa yang memiliki kebutuhan khusus menanyakan peluangnya untuk bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil.
“Semua anak bangsa memiliki peluang, Namun intelektualitas dari masing-masing pribadi yang harus dijadikan acuan, sehingga dengan demikian kehidupan yang berkeadilan benar-benar terwujud di negara ini. Salah satu contohnya adalah, Gus Dur, sosok pemimpin negeri ini, hal ini membuktikan bahwa fisik bukan lagi alasan seseorang untuk tidak berprestasi,” jelas Pak Ganjar.
Bincang santai yang di gelar di café CELIA Techno Park pada Sabtu (7/9) kemarin, mendapatkan sambutan khusus dari pimpinan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Bahkan ketua PPLP PT PGRI Surabaya selaku Badan Penyelenggara, menceritakan bahwa kampus ini benar-benar mandiri sejak berdiri pada tahun 1971, dimulai dari ngemper (Numpang di Sekolah Dasar) hingga memiliki gedung sendiri seperti ini. Cerita inilah yang dipuji-puji oleh pak Ganjar, tentang bagaimana kemampuan anak bangsa untuk selalu gigih dalam mengejar setiap harapannya, terutama mewujudkan pendidikan yang terbaik.
Selain memberikan wawasan kebangsaan, Ganjar juga memberikan apresiasi terkait Mini Zoo yang ada di Universitas PGRI Adi Buana. Ganjar menyebut, tampilan Universitas PGRI Adi Buana yang memaksimalkan lahan minimal untuk dijadikan Mini Zoo bisa menjadi trend baru. “Model-model kampus konservasi sekarang menjadi trend, ini bisa didesain lagi menjadi model lanskap, dengan tetap berorientasi kepada alam, sehingga lingkungan pendidikan lebih nyaman” paparnya
Kesempatan baik ini juga dimanfaatkan oleh Fakultas Teknik, peresmian dan penandatanganan TTG Center (Pusat Energi dan Kebencanaan) Fakultas Teknik, oleh Ganjar Pranowo. TTG Center ini merupakan pusat penyimpanan karya-karya mahasiswa teknik dari hasil penelitian dan pengabdian, didampingi langsung oleh dekan Dr Ir Yunia Dwie Nurcahyanie ST MT, pak Ganjar kembali memuji-muji ide-ide kampus ini terhadap ketanggapan dan kesiapan untuk mitigasi bencana.
Aktivitas dilanjutkan dengan menanam pohon hidup, sebagai bukti kehadiran. Tradisi menanam pohon menjadi ciri khas kampus ini jika kedatangan tamu-tamu istimewa. Kemudian Pak Ganjar diajak untuk “Nyemproti Manuk” koleksi kampus Adi Buana. Didampingi rektor Prof Dr Hartono Msi proses penyemprotan air untuk hewan piaraan berupa Merak Jawa, Cendrawasih, Jalak Bali menjadi keseruan tersendiri.
Rektor juga menerangkan bahwa flora yang ada sekarang ini termasuk tumbuhan langka, koleksi tanaman seperti kepel, kenanga, gading, kaki gajah dan lain-lain. Konsep ini menurut Prof Hartono, untuk mewujudkan universitas unggul berkarakter PAGI (Peduli, Amanah, Gigih dan Inovatif). “Hal ini harus kita pertahankan, sehingga kampus Universitas Adi Buana tetap menjadi universitas yang sejuk, asri dan terus berinovasi,” Prof Hartono mengakhiri wawancaranya. (*)