Surabaya - Alex De Little adalah seniman dan peneliti sonik yang berbasis di Leeds dan London, Inggris. Prakteknya meliputi instalasi, komposisi, pertunjukan dan lokakarya. Setelah menyelesaikan riset dan proyek musiknya di Desa Bangle Kabupaten Nganjuk Jawa Timur, yang merupakan kolaborasi antara Bethara Lendir yang didalam blog-nya menyebut dirinya Teknisi EKsperimental Noise. Sajian musik yang diambil dari ide cerita rakyat, mistisisme, mitos, sejarah kuno dan kolonial, iklim serta krisis ekologi.
Sebuah instrumen alat musik, berupa peralatan yang dimodifikasi dari tangki penyemprot padi dirakit dengan komponen tertentu yang hampir mirip kecapi terhubung dengan rangkaian alat elektronik, sehingga menghasilkan suara, tentu saja tetap harus noise. Alat kedua, sangat identik dengan kota Nganjuk yang merupakan penghasil gamelan, alat ini bagian dari Saron. Rancakan kijingan saron yang terbuat dari kayu, dimodifikasi dengan komponen elektronik bahkan dilengkapi efek gitar menjadi pelengkap pertunjukan.
Sajian musik kontemporer yang bersumber dari Nganjuk. Dimulai dengan perform suara air yang disajikan dengan bantuan soundsystem yang baik, kemudian masuk dalam serangkaian peralatan Alex De Little sehingga detail suara gemricik air tersebut menjadi nada yang beraturan. Lanjutan pertunjukkan berupa benturan batu dan ayakan pasir dari Nganjuk, semuanya menjadi nada yang dinamis penuh mistis. Memang harus dinikmati dengan tenang.
Sambutan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISH), yang mewakili tuan rumah yaitu Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Penikmat musik ini semuanya dari mahasiswa Program Studi Seni Rupa. Para mahasiswa duduk melingkar seperti pertunjukan teather kelas dunia. Hadir juga memberikan sambutan Kurator Lucky Childa Pratama.