opini

January 21, 2023

Walaupun hanya sekitaran 2 SKS atau setara 91 jam pendampingan seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kepada mahasiswa yang ditempatkan di desa Kwangsan Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Namun, sangatlah berarti bagi pendewasaan mahasiswa. Memantapkan wawasan keilmuan dan kemasyarakatan sekaligus memperdalam pengetahuan mereka tentang manfaat pendidikan, rasa tanggung jawab, serta melatih kepemimpinan secara langsung di masyarakat.

Kuliah Kerja Nyata merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi Bab III pasal 2 yang pada intinya Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) dari sebuah Universitas atau Perguruan Tinggi hendaknya menyelenggarakan pengabdian tersebut dengan sumber daya yang diperlukan.

“Kehadiran mahasiswa dalam menerapkan lima program utama dan satu program tambahan, akan konsentrasi pada pendidikan, pengasuhan, keamanan, kesehatan, dan kreatif-produktif. Kesemuanya tidak boleh terpisahkan dengan program tambahan untuk mengerucut pada Smart Village karena kaitanya dengan modernisasi bagi pedesaan” ulas Yitno Utomo selaku dosen pembimbing lapangan.

Aktivitas KKN seperti lomba kreativitas yang diikuti oleh orang tua dan siswa dari daur ulang botol bekas dapat menghasilkan berbagai macam bentuk seperti, celengan, tempat pensil, vas bunga, mobil-mobilan, dan lain sebagainya. Pemenang dari perlombaan ini mendapatkan trofi untuk juara 1 sampai dengan juara harapan 3 yang berjumlah 6 siswa, sedangkan untuk juara favorit mendapatkan hadiah bingkisan yang berjumlah 6 siswa sehingga total pemenang untuk lomba ini sebanyak 12 siswa.

Kegiatan lainnya seperti penyuluhan dampak gadget bagi anak usia dini, ada juga beauty class bagi ibu-ibu yang membutuhkan penampilan yang menarik, kegiatan yang diprakarsai oleh mahasiswa PVKK tata rias. Bangunan fisik seperti pembuatan plakat penunjuk jalan serta membuat taman toga bagi program kerja kesehatan, dilakukan mahasiswa secara menyeluruh.

“Kami merasa kehilangan dengan pamitnya mahasiswa KKN ini, tidak terasa waktu satu bulan begitu cepatnya. Program kerja hampir semuanya tercapai, walaupun ada yang masih belum cukup sempurna. Namun, apa yang diberikan oleh mahasiswa Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, sangatlah berarti bagi kami” terang Sutrisno Kepala Desa Kwangsan yang sangat disiplin karena beliau purnawirawan TNI AL.

“Secara faktualnya acara KKN telah habis, kami mohon pamit. Namun, secara kekeluargaan mohon kami selalu diberi kesempatan untuk sering berkungjung ke desa Kwangsan untuk silaturahmi. Kegiatan KKN akan kami lanjutkan di tahun mendatang, dengan kelompok yang berbeda dan dengan inovasi yang berbeda pula” ungkap Yitno Utomo dalam sambutan terakhirnya saat penutupan acara KKN. (YU)

Selengkapnya : https://www.kompasiana.com/yitnoutomo/63cb70ff2d107e180a2eb823/kkn-dari-desa-mengubah-mahasiswa-jadi-dewasa

Connect with us:


Copyright © 2023 by Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, Seluruh Isi Web Dilindungi Hak Cipta.